abstrak

Sabtu, 15 April 2017

Modul F Pedagogik KP 3 PENGINTEGRASIAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

Pengintegrasian TIK Dalam Rancangan Pembelajaran
Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada
pembelajaran. Secara empiris dampak dari pengintegrasian pembelajaran
berbasis TIK memberi hasil yang optimal, jika didesain dengan baik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pembelajaran berbasis TIK
dirancang dengan beberapa pertimbangan berikut.
a. Kolaboratif; pembelajaran bersifat sosial, yang dapat dilakukan dengan
menciptakan pembelajaran berkelompok.
b. Bermain sambil belajar, merupakan cara terbaik untuk memulai belajar
dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis TIK.
c. Menyediakan banyak pilihan, dengan mendesain gaya belajar melalui
program komputer, menyediakan banyak pilihan seperti pemilihan warna,
materi, pemberian suara dengan menggabungkan berbagai unsur sehingga
didapat berbagai gaya belajar.
d. Pembuatan program pembelajaran, berdasarkan hasil pengalaman atau
berdasarkan hasil penelitian, melalui rangcangn pembelajaran berbantuan
komputer yang melibatkan interaksi sosial.
Untuk menciptakan iklim belajar melalui pengintegrasian TIK dalam
pembelajaran agar tercapai hasil yang efektif dan efesien perlu strategi yang
mengacu pada satu prinsip kunci seperti yang dikemukakan oleh USAID
(2011:7-39) yaitu fokus pada pengembangan guru. Pelatihan yang penting
diberikan antara lain: mendesain pengembangan pembelajaran,
melengkapi pengembangan dengan membangun pengembangan
profesional teknologi yang berfokus pada metode praktek; pengembangan
profesional dilakukan dalam lingkungan duplikasi kondisi sekolah;
sinkronisasi pengembangan professional dengan teknologi untuk sekolah;
menggunakan TIK untuk tindak lanjut.
Model integrasi TIK dalam pembelajaran dapat digambarkan seperti pada
Gambar 9,yaitu memiliki dua dimensi: 1) teknologi, dan 2) pedagogi.
Dimensi teknologi memiliki makna merujuk untuk semua jenis TIK,
sedangkan dimensi pedagogi adalah seni dan ilmu dalam mengajar.

Pada kedua dimensi teknologi dan pedagogi, terdapat empat tahapan model
integrasi TIK pada sistem pendidikan dan sekolah, (tahapan kontinum)
UNESCO (2011), yaitu; Emerging (muncul), Applying (menerapkan),
Infusing (menanamkan) dan Transforming (transformasi).
(1) Emerging, jika sekolah baru saja mulai memperkenalkan komputer,
karena perangkat TIK baru mulai dilengkapi. Guru baru mulai menggali
potensi TIK untuk manajemen sekolah dan untuk pembelajaran.
(2) Applying, jika guru mulai mengadaptasi kurikulum dalam
meningkatkan penggunaan TIK pada mata pelajaran dan menerapkan
perangkat lunak tertentu.
(3) Infusing, jika guru dalam profesionalitasnya meningkatkan pembelajaran
peserta didik dan pengelolaan pembelajaran.
(4) Transforming, jika guru sudah mempunyai rasa percaya diri dalam
menggunakan TIK secara rutin dalam pembelajaran pada semua kelas.
Jika kegiatan pembelajaran sepenuhnya sudah menggunakan TIK dalam
organisasi kelembagaan dengan cara yang kreatif dan rutin dalam
kehidupan lembaga, maka sekolah berada pada tingkat transformasi.
Gambar 10. Pemetaan Pembelajaran Dengan TIK (UNESCO 2011)
Penjelasan tahapannya yaitu: (1) tahap Emerging, yang menekankan
kemelekan TIK dan keterampilan dasar, pada tahap ini guru dan peserta didik
mencoba mengenali fungsi dan kegunaan perangkat TIK; (2) tahap kedua
Applying (menerapkan), menggunakan perangkat TIK, menekankan pada
pemanfaatan perangkat-perangkat TIK dalam berbagai disiplin; (3) tahap
ketiga Infusing (menanamkan) mengacu pada pemahaman menggunakan
perangkat TIK, seperti menyelesaikan tugas-tugas tertentu; (4) tahap
berkaitan dengan transforming dalam hal pengembangan TIK. Tahap
keempat mengacu pada bagaimana menjadi ahli dalam penggunaan
perangkat TIK.
Sejalan dengan pengembangan dan pemanfaatan TIK sebagai prinsip dasar
yaitu: pendekatan sistem, berorientasi pada peserta didik dan pemanfaatan
sumber belajar, (Sadiman, 1984). Maka konteks perencanaan pembelajaran,
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan metode pengajaran dan penilaian, dalam suatu
alokasi waktu, sangat perlu dilakukan.

Wina Sanjaya, (2009:122) yang mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
dilakukan dalam proses pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Jadi mendesain pembelajaran
adalah proses yang menentukan tujuan pembelajaran untuk merancang
metode/strategi yang dapat digunakan dalam efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran.
Menurut Cepi Riyana (2003) adanya keterkaitan erat antara TIK, lebih pada
sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi
untuk pengiriman informasi. Tujuannya adalah pemanfaatan fungsi
komputer sebagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengolah,
menganalisis dan mentransmisikan data.

Masuknya teknologi komputer dalam proses belajar, melahirkan suasana
yang menyenangkan karena peserta didik dapat mengendalikan kecepatan
belajar sesuai dengan kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul
akan membuat peserta didik tidak cepat bosan.

pembelajaran yang menarik diharapkan peserta didik menjadi lebih
termotivasi dalam belajar.
TIK mempunyai kemampuan teknologi yang memungkinkan pertukaran
informasi dan berkomunikasi dengan orang lain, dengan perangkat dan
fungsi untuk capturing (menangkap), interpreting (menafsirkan), storing
(menyimpan), dan transmitting (mengirimkan) informasi.

Dalam mengintegrasikan pembelajaran perlu pengetahuan fungsi teknologi
yang memilliki fungsi utama dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1)
teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan
sebagai alat bantu bagi peserta didik untuk membantu pembelajaran,
misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, dll
(2) teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini
teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai. (3)
Teknologi berfungsi sebagai bahan untuk pembelajaran (literacy).

Kerjasama yang dilakukan oleh guru dan ahli media dapat dilakukan dalam
merancang, mengembangkan dan mencoba efektifitas pengunaan media
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar sebagaimana dijelaskan pada

Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Sudjana, dkk (1992;2)
sebagai berikut.
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, melalui penuturan kata-kata oleh
guru, sehingga peserta didik tidak bosan
d) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar