abstrak

Sabtu, 15 April 2017

Modul F Pedagogik KP 4 MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi Fungsi Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Sehingga menjadi alat bantu belajar yang dapat menyalurkan pesan
(Sadiman, 2006:14).
Association of Education and Communication Technology (AECT : 1977)
memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Apabila media
tersebut membawa informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud pengajaran maka media itu disebut dengan media pembelajaran.
Menurut Gagne dan Briggs (1975), media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, seperti
buku, tape-recorder, kaset, video kamera, visio recorder, film, slide, foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi yang dimaksud media
pembelajaran segala sesuatu yang sudah berisi materi pembelajaran, yang
dapat dimanfaatkan untuk mencapai indikator kompetensi pada rana kognitif
(pengetahuan); afektif (perubahan sikap) dan dan psikomotorik
(keterampilan).
Media pembelajaran memiliki peran yang cukup penting untuk menunjang
keberhasilan sistem pendidikan nasional dalam era globalisasi yang
bercirikan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Heinich, Molenda, dan
Russel (1990) menyatakan bahwa media is a channel of communication.

Derived from the Latin word for ”between”, the term refers “to anything that
carries information between a source and receiver.
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman
belajar, Edgar Dale (1969:108) melukiskannya dalam sebuah kerucut,
kemudian dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience), seperti pada

Kerucut pengalaman Edgar Dale memberikan gambaran bahwa pengalaman
belajar yang diperoleh peserta didik dapat melalui proses pengalaman
sendiri. Proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan
proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret mempelajari bahan
pengajaran contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin
banyaklah pengalaman yang diperoleh.
Beberapa fungsi media pembelajaran menurut Santyasa, W., ( 2007:5-6)
sebagai berikut.
a) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak
objek yang tidak mungkin dilihat secara langsung di kelas karena: lokasi
objek sangat jauh, terlalu besar atau kecil, bergerak terlalu lambat atau cepat,
terlalu kompleks, mudah rusak, bersuara sangat halus, berbahaya.
b) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan perbedaan
pengalaman. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung,
maka objek tesebut dapat dibawa ke dalam kelas.
c) Media pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya
dan memungkinkan mengamati objek secara bersamaan, melalui siaran
radio, televisi mengikuti pembelajaran secara bersamaan.
d) Media pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep dasar
yang benar, konkrit dan realistis.
e) Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan
membangkitkan motivasi dan minat belajar.
f) Media pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan waktu masing-masing.
Fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, menurut Levie & Lents
(1982) yaitu: (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, (d) fungsi
kompensatoris. Secara jelas diuraikan seperti berikut.
a. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi Afektif, yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
peserta didik ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c. Fungsi Kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi Kompensatoris, media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dan mengingatnya kembali.
Tahapan mengolah dan menyajikan materi pembelajaran ke dalam media
berbasis TIK, menurut Elang Krisnadi (2009).
1. Kumpulkan sumber-sumber yang memuat materi sesuai topik-topik
pembelajaran berdasarkan kurikulum, kompetensi yang ingin dicapai.
2. Pemilihan sumber-sumber ini mempertimbangkan isi, tingkat
keterbacaan, dan integritas penulisnya. Sumber-sumber berupa buku,
majalah/jurnal, atau sumber-sumber di Internet.
3. Buat rancangan struktur isi (outline) media dan urutan penyajian materi
serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan.
Bentuk-bentuk interaksi yang dapat dipilih antara lain: drill and practice,
tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan (discovery),
pemecahan masalah (problem solving).
4. Pilih materi-materi yang sesuai dari sumber-sumber yang sudah
terkumpul dan sajikan isi setiap topik secara singkat dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif, dilengkapi dengan ilustrasi/visualisasi dalam
bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video.
5. Didalam memberikan visualisasi materi tekstual, pengembangan media
perlu memperatikan persyaratan VISUALS.
Cara memilih media pembelajaran diungkapkan oleh Soeparno (1987:10),
secara ringkas sebagai berikut: (1) Mengetahui karakteristik setiap media; (2)
memilih media sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai; (3) memilih media
sesuai dengan metode yang dipergunakan; (4) memilih media sesuai materi
yang akan dikomunikasikan; (5) memilih media sesuai keadaan siswa,
jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya; (6) memilih media dengan situasi
dan kondisi lingkungan tempat media dipergunakan; (7) janganlah memilih
media dengan alasan bahan tersebut satu-satunya yang dimiliki.
Persyaratan VISUALS menurut (Elang Krisnadi, 2009) : (a) Visible (mudah
dilihat): jelas, tingkat keterbacaan tinggi, resolusi/ketajaman grafis tinggi,
mengandung satu makna; (b) Interesting (menarik): isi pesan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, tampilan menarik, menjaga kelangsungan proses
komunikasi/interaksi/belajar; (c) Simpel (sederhana): pesan terfokus,
pemilihan kata/huruf/gambar tidak mengubah makna pesan, bahasa dan
tampilan;(d) Useful (berguna): sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran maupun hasil belajar yang diinginkan;(e) Accurate (tepat): isi
pesan mempunyai makna yang tepat, sesuai bidang ilmu, penyampaiannya
cermat; (f) Legitimate (absah/benar/logis): isi pesan benar, disusun secara
logis, mengikuti kaidah keilmuan; (g) Structure (terstruktur): rangkaian pesan
disampaikan secara sistematis, dengan urutan-urutan yang logis dan mudah
dipahami.
Seels dan Richey (1990) mengklasifikasi media atas dua yaitu media
tradisional; (a) meliputi media visual gambar, foto, chart, grafik, papan info,
audio, tape recorder, multimedia; (b) media teknologi mutakhir ada dua jenis,
yaitu (1) media berbasis telekomunikasi, contohnya teleconference dan kuliah
jarak jauh; (2) media berbasis mikroprocessor, contohnya computer-assisted
instruction, permainan, sistem tutor inteljen, interaktif, hipermedia, compact
(video) disc.
Kriteria-Kriteria Media pembelajaran yang baik menurut Asyhar ( 2011),
seperti berikut.
a. Jelas dan rapi. Media yang baik harus jelas dan rapi dalam penyajiannya.
Jelas dan rapi juga mencakup layout atau pengaturan format sajian, suara,
tulisan dan ilustrasi gambar.
b. Bersih dan menarik. Bersih disini berarti tidak ada gangguan pada teks,
gambar, suara dan video.
c. Cocok dengan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum
tentu sama jika digunakan di kelompok kecil atau perorangan.
d. Relevan dengan topik yang diajarkan. Media harus sesuai dengan
karakteristik isi berupa fakta, konsep, prinsip, prosedural, generalisasi.
e. Sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media yang baik adalah media yang
sesuai tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
f. Praktis, luwes, tahan. Kriteria ini menuntun para guru atau instruktur
untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri
oleh guru.
g. Berkualitas baik. Kriteria media secara teknis harus berkualitas baik.
Misalnya pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu, seperti visual pada slide harus jelas
dan informasi.
Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar. Media yang terlalu besar
sulit digunakan dalam satu kelas yang berukuran terbatas dan dapat
menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang kondusif.
2. Menerapkan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mengintegrasikan TIK
didalamnya. Dalam proses pembelajaran seharusnya guru: (1) menjadi
fasilitator, kolaborator, pelatih, pengarah dan teman belajar; (2) memberikan
pilihan dan tanggung jawab yang besar untuk mengalami peristiwa belajar.

Menurut Surya D. 2012, pola yang memanfaatkan media pembelajaran
sebagai sumber-sumber selain guru dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 15. Pola Pembelajaran dengan Bantuan Media.
Kelompok media pembelajaran dibagi menjadi 4, berdasarkan indera yang
terlibat (Yanti H, 2009) : (1) Pendengaran,(2) Penglihatan, (3) Pendengaran
(1) Dari Pelatihan ke Penampilan
(2) Dari Ruang Kelas ke di Mana dan Kapan Saja
(3) Dari Kertas ke “On Line” Atau Saluran
(4) Dari Fasilitas Fisik ke Fasilitas Jaringan Kerja
(5) Dari Waktu Siklus ke Waktu Nyata
 tab Menu Review pada tab menu at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar